Kapan bore pile digunakan

• Kondisi tanah yang tidak stabil. Jika tanah di lokasi konstruksi tidak mampu menahan beban bangunan secara langsung, bore pile dapat menjadi solusi untuk mencapai lapisan tanah yang lebih kuat
• Keterbatasan ruang. Bore pile cocok untuk area dengan ruang terbatas karena proses pembuatannya tidak menimbulkan getaran atau kebisingan yang signifikan seperti pada pondasi tiang pancang
• Bangunan bertingkat. Pondasi ini sering digunakan pada bangunan bertingkat tinggi karena kemampuannya menahan beban yang besar
• Area padat penduduk. Di daerah perkotaan yang padat, bore pile menjadi pilihan karena tidak menimbulkan dampak yang mengganggu lingkungan sekitar

Metode pelaksanaan bore pile

• Pengeboran: tanah digali menggunakan alat bor (auger atau mesin bor lainnya) hingga mencapai kedalaman yang diinginkan
• Pemasangan tulangan: Tulangan (besi) yang sudah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor

• Pengecoran: lubang bor diisi dengan beton untuk membentuk tiang pondasi

Keunggulan bore pile

• Tidak menimbulkan getaran. Proses pengeboran relatif lebih tenang dibandingkan dengan pemancangan tiang pancang.
• Cocok untuk berbagai kondisi tanah. Bore pile dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah yang sulit ditembus.
• Fleksibel dalam ukuran. Diameter dan kedalaman bore pile dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
• Dapat digunakan di ruang terbatas. Proses pembuatannya tidak memerlukan ruang yang luas.
• Mampu menahan beban berat. Bore pile dapat dirancang untuk menahan beban konstruksi yang besar.

Perbedaan dengan tiang pancang

• Metode lembuatan. Tiang pancang diproduksi di luar lokasi dan kemudian dipancang ke dalam tanah, sedangkan bore pile dibuat langsung di lokasi dengan cara pengeboran.
• Dampak lingkungan. Pemancangan tiang pancang dapat menimbulkan getaran dan kebisingan, sementara bore pile relatif lebih ramah lingkungan.
• Kesesuaian lokasi. Bore pile lebih cocok untuk area dengan keterbatasan ruang atau tanah yang sulit dipancang.